Kamis, 31 Januari 2013

Cara membuat Smoke Bomb

 Dalam dunia sepakbola terutama dunia supporter, penggunaan Smoke Bomb atau Bom asap adalah sebuah ritual tersendiri dimana akan menambah ketegangan sebuah pertandingan.
Biasanya Bom asap disulut waktu terciptanya sebuah gol, akhir-akhir pertandingan atau diwaktu-waktu krusial.




Bomb Smoke dapat kita bikin sendiri, nah bagi Bobotoh yang menginginkan warna asapnya Birucaranya seperti ini :

Bahan :
-Potassium Nitrat / Kalium Nitrat (KNO3 / Sendawa Dapur), 60 gram.
-Glukosa (gula pasir) / Fruktosa juga bisa, 40 gram.
-Kaleng besi bekas susu kental manis/sarden.
-Sumbu pemicu (seperti yang terdapat pada petasan)
-Kapas
-Soda bubuk (Biasanya buat kue)
-Bubuk Pewarna (warna BIRU )

                                                                                                                 Alat : 
-Ballpoint
-Gunting.
-Korek api.
-Timbangan Elektrik.
-Sendok makan.
-Lilin/kompor
-Panci ukuran kecil.



Cara pengerjaan :

  1. .Campurkan Potassium Nitrat (60 gram) dengan Glukosa /gula pasir (40 gram) dalam wajan kecil.
  2. Masak dengan api kecil dan aduk terus (Jika tidak diaduk terus  dengan api menyala bisa terbakar) sampai campuran berwarna coklat karamel.

  1. Aduk terus hingga mengental.
  2. Tambahkan 1 sendok makan soda bubuk.
  3. Tambahkan bubuk pewarna warna BIRU 3 sendok besar, jika tidak berwarna tidak masalah.
  4. Aduk dengan kuat sampai mengental.
  5. Masukan campuran ke dalam kaleng sampai 4/5 kaleng terisi.
  6. Tusuk bagian tengah kaleng dengan ballpoint yang tebal.
  7. Tunggu satu jam, lalu cabut ballpoint.
  8. Masukan sumbu pemicu ke lubang di tengah, lalu sumbat dengan kapas.Ujung sumbu harus lebih tinggi dari kaleng.
  9. Lapisi seluruh bagian kaleng dengan selotip tebal. Jangan lupa buat lubang di tengah tutup kaleng bagian atas untuk sumbu.
  10. Selesai (tinggal  kita bakar di stadion)
  11. http://bluearea-persib.blogspot.com

Pyro Is not crime , but pyro is art


Kembang api adalah salah satu bagian yang paling penting dari budaya ultras dan cara terbaik untuk menghangatkan suasana di stadion. Sayangnya pemerintah, polisi dan federasi sepak bola tidak memiliki pemahaman dan toleransi untuk itu dan ultras sering mendapat dihukum dengan larangan, denda dan kadang-kadang bahkan penjara hanya karena mereka menyalakan flare beberapa di pertandingan. Mereka bisa menghukum kita berapa banyak yang mereka inginkan, melakukan apa yang pernah untuk mencoba untuk menghentikan kami, tapi kami tidak akan pernah menyerah pada menggunakan pyro!







Casual Culture ( 2 )


Kasual Scene - 281 The 80 s

Diambil dari www.casualculture.cjb.net
CULTURE

Tahun 1980-an melihat kelahiran Soccer Kasual, keluar pergi mode skinhead sebelumnya dan datang Pringle jumper, kabel Lois, Farahs dan syal Burberry. Label adalah hal, dan lebih mahal dan eksklusif yang lebih baik. Artikel berikut adalah sejarah breif dari apa yang mengalahkan Inggris footie pemuda mengenakan pada hari-hari awal Kasual (terutama 80-an), harus mengakui aku tidak cukup tua untuk mengingat beberapa dari mereka mode di 80-an dan dalam beberapa kasus terima kasih Tuhan, sebab ada beberapa dewa awfull pakaian serta beberapa hal yang cerdas.
Untuk pertama kalinya sejak Mod 60-an, kelas pekerja pemuda senang untuk tampil trendi dan rapi, dan ini pemuda akan menggunakan teras di klub loacl mereka sebagai catwalk mereka. Selama awal '80-an pilihan busana pria di sebagian besar kota itu terbatas pada beberapa department store besar tidak seperti hari-hari ketika Anda dapat membeli sepasang Levis dari Tescos lokal Anda. Itulah sebabnya melacak mereka kemeja tenis jelas menjadi penting untuk Kasual (Fila, Lacoste, Tacchini dll). Banyak pakaian dan ide-ide datang dari luar negeri. Klub Inggris memerintah bertengger di Eropa selama era ini. Akibatnya Scousers dari Liverpool menghabiskan banyak waktu di Perancis dan Italia merampok orang-orang banyak dicari Tacchini / Fila / Ellesse / Lacoste tops.

Seperti berita menyebar selentingan dari fenomena kasual di seluruh negeri, sebuah 'seragam' macam mulai muncul. Hal ini dapat dikatakan terdiri dari label tertentu seperti Slazenger, Lacoste, Ellesse, Burberry, Lois, Kappa, Levis dll anorak, tali dan celana jeans dikelantang menjadi pemandangan yang biasa pada layanan kereta api Kota Inter di akhir pekan. Diperdebatkan lebih penting adalah pelatih. Bakat olahraga alas kaki yang benar menjadi sebuah seni dalam dirinya sendiri.
Adidas pada umumnya dianggap sebagai anjing tertinggi selama era untuk pelatih, meskipun membuat seperti Diadora memiliki beberapa pelatih top juga. Pelatih Atas waktu Termasuk Adidas Samba Dan Diadora Borg Elite.
A.C.A.B

Meskipun sesekali mengenakan sepatu moccassin, hiking sepatu dll pelatih selalu tampak berada dalam mode, terutama di 80-an.
Seperti disebutkan di atas Pringle jumper adalah salah satu memakai awal Santai bersama dengan kagoul dikenakan di atas. Sekali lagi Adidas adalah salah satu merek populer kagoule namun Nike dan Kappa adalah merek besar lainnya (terutama Kappa biru satu) dan mungkin lebih obscurly beberapa pemuda mengenakan Patrick kagouls. Ketika musim dingin datang kagoule digantikan dengan Jaket Ski dan Pringles dan Lyle & Scotts digantikan dengan Jumpers Ski oleh Fila dan Tachini. Pada saat yang sama Lois Tali, celana jins, dan Farah dikelantang (kadang-kadang dengan celah di bagian bawah untuk duduk baik di atas puncak dari pelatih Anda) yang dipakai.
Kemudian setelah Kasual menjadi untuk populer beberapa pemuda berpakaian turun dan mulai memakai semi-flare (pra-kencan tampilan Baggy dari akhir '80-an). Kemudian label baru mencari (Chipie, Stone Island, Henri Lloyd), beberapa fans di Leeds dibutuhkan untuk memakai topi pemburu rusa untuk pertandingan ...
Perubahan kecepatan apa yang 'dalam' dan apa yang 'keluar' berubah setiap minggu tidak seperti hari-hari ketika label yang sama tampak di selama bertahun-tahun. Pada akhir tahun delapan puluhan era Santai berada di kematian.
Hari ini banyak Casuals mantan dan nouveau-Casuals, telah kembali ke kepintaran. Penekanannya adalah sekarang tidak begitu banyak pada olahraga sekarang, dengan orang-orang menepuk-nepuk untuk Paul Smith, John Smedley, dan Prada. Tetapi ada beberapa label yang telah teruji oleh waktu dan telah ada hampir dari awal sampai hari ini - Lacoste dan Burberry.

Item lain kasual klasik adalah jaket golf - Burberry menjadi yang utama tetapi oleh 80-an itu digantikan oleh Ralph Lauren yang terjebak sekitar selama beberapa tahun sampai setiap Tom, Dick dan Harry punya satu, yang lain jaket golf klasik adalah tartan yang yang Lacoste tapi mereka tidak pernah mudah untuk melacak.
Sepatu pelatihan di mana-mana masih memegang daya tarik yang paling Namun, sebuah fakta yang diakui oleh Adidas yang terus melepaskan old-skool klasik yang tersentak oleh pemuda, lama dan baru sama.
Kuncinya tampaknya hari ini tampaknya akan tetap rapi dan bersih, selalu selangkah di depan dan terus menyimpan menyebabkannya tidak pernah mendapat apapun lebih murah.

ULTRAS DAN HOOLIGAN

Ultras dan Hooligans HOOLIGAN memiliki arti yaitu fans bola yang brutal ketika tim bolanya kalah bertanding. HOOLIGAN merupakan stereotip sepakbola dari INGGRIS..tapi kemudian menjadi fenomena global...sebagian besar dari HOOLIGAN adalah para backpacker yang telah berpengalaman dalam bepergian...mereka sering menonton pertandinganyang beresiko besar..banyak dari mereka sering keluar-masuk penjara karena sering terlibat bentrok fisik...untuk mengantisipasi adanya kerusuhan,,gaya berpakaian mereka pun sudah dipersiapkan untuk berkelahi..mereka jarang menggunakan pakaian yang sama dengan tim mereka...dan memilih pakaian asal-asalan agar tak dideteksi oleh polisi...meski demikian,,mereka tidak menggunakan senjata...para HOOLIGAN biasanya tidak duduk dalam satu tempat bersama-sama dalam stadion,,tapi mereka berpencar-pencar...

ULTRAS diambil dari bahasa latin yang berarti "diluar kebiasaan"...kalangan ULTRAS tidak pernah berhenti menyayikan yel-yel tim favoritnya selama pertandingan berlangsung...mereka bahkan rela berdiri sepanjang pertandingan dan menyalakan gas warna-warni (flare) untuk mencari perhatian...gerakan-gerakan seperti mexican move (ombak) yang kadang mereka lakukan adalah hasil instruksi dari ultras yang sangat kreatif kepada penonton yang lain..karakter ULTRAS sangat tempramental,,tidak jauh beda dengan HOOLIGAN,jika timnya kalah bertanding dan diremehkan....namun,,berbeda dengan HOOLIGAN,,tujuan mereka adalah mendukung tim,,bukan untuk unjuk kekuatan lewat fisik...anggota ultras adalah mereka yang loyal dan setia tim favoritnya cukup lama....


Perbedaan Prinsip-prinsip Ultras dan Hooliganisme
Secara prinsip, kelompok ultras sangat berbeda dengan kelompok hooligans :

1. Kelompok ultras terikat dalam suatu organisasi yang jelas, kelompok hooligans tidak memiliki suatu organisasi yang jelas.
2. Kelompok ultras bertujuan mendukung klub pujaannya, kelompok hooligan bertujuan menyerang pendukung lawannya.
3. Kelompok ultras bangga dan mengenakan atribut klub dan kelompoknya ke manapun mereka bepergian, kelompok hooligans tidak akan mengenakan atribut apapun kecuali di dalam stadion saat pertandingan.
4. Kelompok ultras cenderung berkelompok sehingga memudahkan polisi mengidentifikasi dan memberikan perlindungan kepada mereka, kelompok hooligan justru sebaliknya, mereka cenderung berpencar untuk mengelabui polisi.

Diego Maradona pernah menggambarkan kelompok ultras sebagai, "We don't fight, but we paint the flag," yang artinya: kami tidak bertempur, tapi kami mengibarkan bendera identitas kami.

Prinsip-prinsip yang dianut oleh kelompok ultras dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tidak pernah berhenti bernyanyi dan meneriakkan yell atau chants dukungan sepanjang pertandingan, apapun hasil pertandingan itu.
2. Tidak pernah duduk sepanjang pertandingan.
3. Menyaksikan sebanyak mungkin pertandingan, baik di home maupun away.
4. Loyalitas penuh pada para pemain dan kesebelasannya, bagaimanapun keadaan dan prestasi klub.
5. Loyalitas penuh pada bagian stadion tempat mereka berkiprah (Curva) dan kelompok ultras bersaudara (gamellaggio) di klub lain.




 SUMBER: >> http://farisitem.blogspot.com/2012/05/identitas-seorang-ultras.html#ixzz2JXrPasU0

http://ncfsleman.blogspot.com/2012/03/sama-tapi-beda-sebuah-catatan-ultras.html

Rabu, 30 Januari 2013

Budidaya Cacing Tanah


BUDIDAYA CACING TANAH
( Lumbricus sp.)

1. SEJARAH SINGKAT
Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk kelas Oligochaeta. Famili terpenting dari kelas ini Megascilicidae dan Lumbricidae Cacing tanah bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yang sangat menakjubkan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.
2. SENTRA PERIKANAN
Sentra peternakan cacing terbesar terdapat di Jawa Barat khususnya Bandung-Sumedang dan sekitarnya.
3. JENIS
Jenis-jenis yang paling banyak dikembangkan oleh manusia berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae dengan genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus. Beberapa jenis cacing tanah yang kini banyak diternakan antara lain: Pheretima, Periony dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan. Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain. Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung. Cacing tanah jenis Perionyx berbentuk gilik berwarna ungu tua sampai merah kecokelatan dengan jumlah segmen 75-165 dan klitelumnya terletak pada segmen 13 dan 17. Cacing ini biasanya agak manja sehingga dalam pemeliharaannya diperlukan perhatian yang lebih serius. Cacing jenis Lumbricus Rubellus memiliki keunggulan lebih dibanding kedua jenis yang lain di atas, karena produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi telur/anakan dan produksi bekas cacing “kascing”) serta tidak banyak bergerak
4. MANFAAT
Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai:
  1. Bahan Pakan Ternak
    Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
  2. Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
    Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
  3. Bahan Baku Kosmetik
    Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
  4. Makanan Manusia
    Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
5. PERSYARATAN LOKASI
  1. Tanah sebagai media hidup cacing harus mengandung bahan organik dalam jumlah yang besar.
  2. Bahan-bahan organik tanah dapat berasal dari serasah (daun yang gugur), kotoran ternak atau tanaman dan hewan yang mati. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yang mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
  3. Untuk pertumbuhan yang baik, cacing tanah memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau ph sekitar 6-7,2. Dengan kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing tanah dapat bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi.
  4. Kelembaban yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah adalah antara 15-30 %.
  5. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan kokon adalah sekitar 15–25 derajat C atau suam-suam kuku. Suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat C masih baik asal ada naungan yang cukup dan kelembaban optimal.
  6. Lokasi pemeliharaan cacing tanah diusahakan agar mudah penanganan dan pengawasannya serta tidak terkena sinar matahari secara langsung, misalnya di bawah pohon rindang, di tepi rumah atau di ruangan khusus (permanen) yang atapnya terbuat dari bahan-bahan yang tidak meneruskan sinar dan tidak menyimpan panas.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
    Pembuatan kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat seperti bambu, rumbia, papan bekas, ijuk dan genteng tanah liat. Salah satu contoh kandang permanen untuk peternakan skala besar adalah yang berukuran 1,5 x 18 m dengan tinggi 0,45 m. Didalamnya dibuat rak-rak bertingkat sebagai tempat wadah-wadah pemeliharaan. Bangunan kandang dapat pula tanpa dinding (bangunan terbuka). Model-model sistem budidaya, antara lain rak berbaki, kotak bertumpuk, pancing bertingkat atau pancing berjajar..
  2. Pembibitan
    Persiapan yang diperlukan dalam pembudidayaan cacing tanah adalah meramu media tumbuh, menyediakan bibit unggul, mempersiapkan kandang cacing dan kandang pelindung.
    1. Pemilihan Bibit Calon Induk
      Sebaiknya dalam beternak cacing tanah secara komersial digunakan bibit yang sudah ada karena diperlukan dalam jumlah yang besar. Namun bila akan dimulai dari skala kecil dapat pula dipakai bibit cacing tanah dari alam, yaitu dari tumpukan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan.
    2. Pemeliharaan Bibit Calon Induk
      Pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa cara:
      1. pemeliharaan cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai tempat yang digunakan. Cacing tanah dapat dipilih yang muda atau dewasa. Jika sarang berukuran tinggi sekitar 0,3 m, panjang 2,5 m dan lebar kurang lebih 1 m, dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa. 
      2. pemeliharaan dimulai dengan jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah, sebagian cacing tanah dipindahkan ke bak lain.
      3. pemeliharaan kombinasi cara a dan b.
      4. pemeliharaan khusus kokon sampai anak, setelah dewasa di pindah ke bak lain.
      5. Pemeliharaan khusus cacing dewasa sebagai bibit.
    3. Sistem Pemuliabiakan
      Apabila media pemeliharaan telah siap dan bibit cacing tanah sudah ada, maka penanaman dapat segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan. Bibit cacing tanah yang ada tidaklah sekaligus dimasukan ke dalam media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit. Beberapa bibit cacing tanah diletakan di atas media, kemudian diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak. Jika terlihat masuk, baru bibit cacing yang lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali diamati, mungkin ada yang berkeliaran di atas media atau ada yang meninggalkan media (wadah). Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yang meninggalkan wadah berarti cacing tanah itu betah dan media sudah cocok. Sebaliknya bila media tidak cocok, cacing akan berkeliaran di permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus segera diganti dengan yang baru. Perbaikan dapat dilakukan dengan cara disiram dengan air, kemudian diperas hingga air perasannya terlihat berwarna bening (tidak berwarna hitam atau cokelat tua). 
    4. Reproduksi, Perkawinan
      Cacing tanah termasuk hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh. Namun demikian, untuk pembuahan, tidak dapat dilakukannya sendiri. Dari perkawinan sepasang cacing tanah, masing-masing akan dihasilkan satu kokon yang berisi telur-telur. Kokon berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api. Kokon ini diletakkan di tempat yang lembab. Dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. Setiap kokon akan menghasilkan 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor. Diperkirakan 100 ekor cacing dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun. Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan yang ditandai dengan adanya gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan. Selama 7-10 hari setelah perkawinan cacing dewasa akan dihasilkan 1 kokon. 
  3. Pemeliharaan
    1. Pemberian Pakan
      Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yang ditanam. Apabila yang ditanam 1 Kg, maka pakan yang harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan, kecuali kotoran yang hanya dipakai sebagai media. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pada cacing tanah, antara lain :
      • pakan yang diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur dengan cara diblender.
      • bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dari peti wadah tidak ditaburi pakan.
      • pakan ditutup dengan plastik, karung , atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
      • pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus diaduk dan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
      • bubur pakan yang akan diberikan pada cacing tanah mempunyai perbandingan air 1:1.
    2. Penggantian Media
      Media yang sudah menjadi tanah/kascing atau yang telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak dan induk dipisahkan dan ditumbuhkan pada media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.
    3. Proses Kelahiran
      Bahan untuk media pembuatan sarang adalah: kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran/kardus/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yang tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk dan ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran dan kotaran ternak dijadikan satu dengan persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.
7. HAMA DAN PENYAKIT
Keberhasilan beternak cacing tanah tidak terlepas dari pengendalian terhadap hama dan musuh cacing tanah. Beberapa hama dan musuh cacing tanah antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, kutu dan lain-lain. Musuh yang juga ditakuti adalah semut merah yang memakan pakan cacing tanah yang mengandung karbohidrat dan lemak. Padahal kedua zat ini diperlukan untuk penggemukan cacing tanah. Pencegahan serangan semut merah dilakukan dengan cara disekitar wadah pemeliharaan (dirambang) diberi air cukup.
8. PANEN
Dalam beternak cacing tanah ada dua hasil terpenting (utama) yang dapat diharapkan, yaitu biomas (cacing tanah itu sendiri) dan kascing (bekas cacing). Panen cacing dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan mengunakan alat penerangan seperti lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya sehingga mereka akan berkumpul di bagian atas media. Kemudian kita tinggal memisahkan cacing tanah itu dengan medianya. Ada cara panen yang lebih ekonomis dengan membalikan sarang. Dibalik sarang yang gelap ini cacing biasanya berkumpul dan cacing mudah terkumpul, kemudian sarang dibalik kembali dan pisahkan cacing yang tertinggal. Jika pada saat panen sudah terlihat adanya kokon (kumpulan telur), maka sarang dikembalikan pada wadah semula dan diberi pakan hingga sekitar 30 hari. Dalam jangka waktu itu, telur akan menetas. Dan cacing tanah dapat diambil untuk dipindahkan ke wadah pemeliharaan yang baru dan kascingnya siap di panen.
9. PASCAPANEN : …
  1. Gambaran Peluang Agribisnis
    Cacing tanah merupakan komoditi ekspor yang belakangan ini mendapat respon yang besar dari para petani ataupun pengusaha. Hal ini disebabkan karena besarnya permintaan pasar internasional dan masih kurangnya produksi cacing tanah. Budidaya cacing tanah dapat memberikan hasil yang besar dengan penanganan yang baik.
  2. Untuk memulai pembiakkan cacing, terlebih dahulu harus diperhatikan hal-hal berikut ini :
    1.Penyiapan Sarana dan Peralatan
    Hal pertama yang harus dilakukan dalam ternak cacing adalah pembuatan kandang dari bahan bamboo, rumbia, papan bekas, ijuk dan genteng tanah liat. Kandang cacing ukuran 150 x 40 x 50 cm yang didalamnya dibuat rak-rak bertingkat, berupa rak kayu atau rak plastic sebagai media ternak cacing. Bangunan kandang dapat pula tanpa dinding (bangunan terbuka), Model rak yang digunakan antara lain : rak dari bak plastic, kotak bertumpuk, rak pancing bertingkat atau rak pancing berjajar (rak pancing adalah rak yang berbahan terpal yang disusun bertingkat atau berjajar). Cacing tanah bisa hidup pada suhu udara 19 derajat celcius dan bisa diternakan di semua daerah dengan kelembaban dengan optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah antara 15-30%.
    2. Penyiapan Media
    Media yang paling baik tentu media yang banyak mengandung bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik tanah dapat berasal dari serasah (daun yang gugur), kotoran ternak atau tanaman dan hewan yang mati. Media yang paling banyak digunakan dan yaitu kotoran sapi. Media kotoran sapi juga tidak sulit kita temukan, bahkan cenderung melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal dipeternakan-peternakan. Bila media masih segar, akan lebih baik bila diendapkan terlebih dahulu selama kurang lebih 10-14 hari. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yang mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
    Bila media yang digunakan sudah agak kering, sebaiknya disemprotkan sedikit air pada permukaannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelembaban media. Kelembaban yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah adalah antara 15-30 %. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan kokon adalah sekitar 15–25 derajat C. Suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat C masih baik asal ada naungan yang cukup dan kelembaban optimal. Agar pertumbuhan dan pembiakkan cacing dapat optimal, lokasi pemeliharaan cacing tanah juga harus diperhatikan secara benar. Lokasi yang baik diusahakan tidak terkena sinar matahari secara langsung, misalnya, di tepi rumah atau di ruangan khusus (permanen) yang atapnya terbuat dari bahan-bahan yang tidak meneruskan sinar dan tidak menyimpan panas. Perhatikan dengan seksama agar lokasi tersebut mendapat penanganan dan pengawasan yang mudah.
    3. Pemilihan Bibit Calon Induk
    Untuk pembudidayaan yang bertujuan untuk diternakan secara komersial akan lebih baik bila digunakan indukan yang diambil secara khusus dari peternakan cacing yang sudah ada. Dengan demikian kebutuhan indukan dalam jumlah yang cukup besar akan dapat tepenuhi dengan cepat. Namun bila ingin memulai dari skala kecil, hal itu tidak mutlak harus dilakukan. Indukan dapat diusahakan dengan mencari langsung dari alam. Hal ini akan sangat ekonomis namun tentu diperlukan kejelian untuk menemukan indukan yang baik. Pilih indukan cacing untuk bibit berumur ±2-3 bulan dengan ciri indukan yang sehat antara lain cacing dewasa yang sudah memiliki gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan, tidak bau dan kelihatan segar.
    4. Pemeliharaan Bibit Calon Induk
    Pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa cara:
    a. pemeliharaan cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai dengan kapasitas tempat yang digunakan. Jika sarang berukuran tinggi sekitar 0,3 m, panjang 2,5 m dan lebar kurang lebih 1 m, dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
    b.pemeliharaan dimulai dengan jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah, sebagian cacing tanah dipindahkan ke bak lain.
    5. Sistem Pemuliabiakan
    Bila media pemeliharaan dan indukan cacing sudah disiapkan, penanaman indukan cacing kedalam media dapat dilakukan. Penanaman indukan tidak boleh langsung sekaligus semua indukan dimasukkan. Penanaman dilakukan dengan mencoba sedikit demi sedikit memindahkan cacing tersebut ke media penanaman. Amati dulu sebelum memasukkan sebagian lainnya. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi. Artinya bila cacing tidak menyukai media baru tersebut, maka cacing itu akan tetap berjalan-jalan pada permukaan media. Namun bila cacing itu merasa cocok terhadap media yang baru, maka dia akan langsung masuk kedalam. Bila sudah terlihat seperti itu, sisa cacing yang ada boleh dimasukkan. Sebaiknya dilakukan kontrol setiap 3 jam sekali.
DAFTAR PUSTAKA
  1. Asep, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah ( Bandung : Jum' at, 2 Juli 1999).
  2. Budiarti, Asiani, Palungkun, Roni, Cacing Tanah (Jakarta : Penebar Swadaya, 1992).
  3. Endang, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah (Bogor : Jum' at, 8 Juli 1999).
  4. Hamzah, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah (Bogor : Jum' at, 8 Juli 1999).
  5. Hud, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah (Bogor : Jum' at, 8 Juli 1999).
  6. Rudi, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah ( Bandung : Jum' at, 2 Juli 1999).
  7. Sayuti, Fahri, Pedoman Praktis Budidaya Cacing Tanah (Bandung : Pusat Latihan Dan Pengembangan, 1999).
  8. Syaeful, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah (Bogor : Jum' at, 8 Juli 1999).
  9. Waluyo,Neno, Wawancara dengan Mahasiswa Peternak Cacing Tanah (Bogor : Kamis, 24 Juni l999).
  10. http://juragancacing.wordpress.com/2012/02/27/tips-budidaya-cacing-tanah/
  11. http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a6

ULTRAS indonesia

ULTRAS INDONESIA
FCC
- Ultras de patriot of soebex mania (persipasi kota bekasi)
- Bomber Ultrasud Familia (Persib Bandung)
- Bobotoh Northside terrace (Persib bandung)
- Brigata Curva Sud 1976 (PSS Sleman)
- Brigata Militan Extreme Rossoblu '28 (PSBI Blitar)
- Brigata Orange Boys, Curva Nord '28 / Ultras Persija Sektor 5 (Persija Jakarta)
- Brigate Curva Nord 1950 (Persik Kediri)
- Curva Boys 1967 (Persela Lamongan)
- Curva Nord Famiglia X 1967 (Persiba Bantul)
- CurvaNord 1949 (Persibo Bojonegoro)

- Curva Nord Familia / Pasoepati Ultras 1923 (Persis Solo)
- Green Nord '27 (Persebaya Surabaya)
- ND Yellow Boys 1988 (PS Barito)
- Squadra Macan Tidar "Ex Ultras 1919" (Ppsm Sakti Magelang)
- Ultras Bodem 1934 (Persiku Kudus)
- Ultras Curva Nord 1950 (PSCS Cilacap)
- Ultras bodem(Persiju kudus)
- Ultras Gresik 1999 (Gresik United/Persegres Gresik)
- Ultras Karawang 1986 (Pelita Jaya FC)
- Ultras Mataram 1930 (PSIM Jogja)
- Ultras Mojopahit (PSMP Mojokerto)
- Ultras West Sumatra 1980 (Semen Padang FC)
....................just football,fun and fanatick #BigRespect

Asal muaasal ULTRAS


Seorang Ultra sejati tidak memiliki nama -hanya teman dekat yang mengetahuinya-. Seorang Ultra sejati tidak dikenal oleh orang lain, kepalanya selalu tertutup oleh “hood”, hidung dan mulutnya selalu ditutup oleh syal. Seorang Ultra sejati tidak mengikuti mode dan hal teranyar lainnya. Saat seorang Ultra berjalan dikeramaian, kendati tanpa logo supporter, dia akan mudah dikenal orang lain.
Seorang Ultra sejati hanya menyerang jika diserang dan akan menolong jika diperlukan. Seorang Ultra sejati tidak akan berhenti kendati tiba di rumah dan membuka syalnya. Ultra Sejati akan selalu bertarung tujuh hari dalam seminggu.
Ultra tua akan memimpin dan memberikan contoh kepada yang muda. Ultra muda harus memberikan rasa hormat kepada yang tua. Ultra muda akan merasa bangga jika berdiri berdampingan dengan yang tua, mereka akan belajar dari kritikan si tua. Yang muda akan bersemangat jika mendapat jabatan tangan erat dari yang tua.
Saat orang normal melihat tingkah laku Ultra, mereka tidak akan mengerti, tetapi Ultra memang tidak ingin dimengerti atau menjelaskan arti keberadaan mereka. Setiap Ultra berbeda; ada yang mengenakan logo supporter atau tim ada juga yang tidak pernah menggunakan keduanya. Ada yang bepergian dalam sebuah kelompok ada yang pergi secara individu.
Kendati berbeda, satu hal yang membuat mereka bersatu adalah kecintaan terhadap klub, hasrat mereka untuk berdiri selama 90 menit tidak peduli hujan atau dingin. Mereka bersatu dan menghangatkan diri dengan teriakan keras dan serempak, bersatu kendati tertidur setengah mabuk di sebuah kereta atau bis yang membawa mereka pada pertandingan tandang, bersatu karena konvoi di pusat kota tim lawan, bersatu karena berbagi sedikit makanan setelah berjam-jam menahan rasa lapar, bersatu karena berbagi sebatang rokok, bersatu karena berpenampilan sama, bersatu karena idealisme, bersatu karena memiliki MENTALITAS yang sama.
Semua hal diatas menyatukan kami sekaligus menjauhkan kami dari bagian dunia yang lain; dari orang tua yang khawatir, dari sepupu yang bodoh, dari teman sekolah atau rekan kerja, dari guru atau bos yang tidak memiliki rasa toleransi. Ultras tidak pernah melakukan vandalisme atau kekerasan tanpa alasan. Ini hanya cara untuk bertahan dari hidup yang sudah terkena krisis masalah sosial, acara televisi yang bodoh,  disko yang terus menerus menarik anak muda dan terpenting tindakan represif  yang tidak dapat dibenarkan (polisi dan federasi).
Menjadi Ultra adalah seperti ini dan masih banyak lainnya seperti emosi dan hasrat yang tidak dapat dijelaskan kepada orang lain yang tidak mau mengerti atau kepada orang yang biasa memutar kepala dan melanjutkan hidup di balik kaca, orang yang tidak memilik cukup NYALI untuk menghancurkan kaca dan memasuki DUNIA KITA!
dicopy dari vikingpersib

CASUAL CULTURE


Casual Culture

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar "Supporter bola" ? tentu saja kalian pasti akan tertuju pada pendukung salah satu tim dari olahraga bola sepak, bukan bola basket, bola tennis, atau pun bola takraw. Dari kata tersebut pula, imajinasi kita mungkin akan menggambarkan sekelompok orang yang berada di sekeliling lapangan di dalam stadion maupun di depan televisi untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding. Pertanyaan selanjutnya, sesempit itukah ? 

Jika kita mendalami kata "Supporter bola" tersebut, ternyata memiliki bahasan yang cukup kompleks dan luas, mulai dari sejarah, pengelompokan, kultur, rivalitas, chants, warna, dan lain-lain. 

Berdasarkan pengelompokkannya, jenis supporter bisa terbagi-bagi berdasarkan kultur dan cara mendukung tim mereka.  Menarik untuk mengenal lebih jauh mengenai ciri khas dari masing-masing macam supporter, mulai dari cara berpakaian, tindakan, serta kreativitas dalam mendukung tim saat berada di area stadion.

Kita mulai dari  subkultur casual.
Merupakan subbagian dari budaya asosiasi sepak bola yang ditandai oleh hooliganisme sepak bola dan mengenakan pakaian desainer mahal Eropa. Subkultur berasal di Inggris pada akhir 1970-an ketika banyak hooligan mulai memakai label desainer dan olahraga mahal untuk menghindari perhatian polisi. Mereka tidak memakai warna klub, sehingga lebih mudah untuk menyusup kelompok saingan dan untuk masuk ke pub.
Sejarah Casual.
Subkultur kasual dimulai pada akhir 1970-an setelah penggemar Liverpool FC danEverton FC  memperkenalkan seluruh Inggris pada mode Eropa yang mereka perolehsaat mengikuti tim mereka di pertandingan EropaFans ini tiba kembali di Inggris dengan desainer olahraga mahal dari Italia dan Perancis, yang sebagian besarmereka jarah dari toko. Para penggemar membawa kembali banyak merek pakaianunik yang tidak pernah terlihat di negara ini sebelumnyaKemudian penggemarlainnya kaget terhadap barang-barang pakaian langka, seperti pakaian Lacoste atauSergio Tacchini, bahkan Adidas. Pada saat itu, pasukan polisi masih banyakmengawasi supporter skinhead yang mengenakan sepatu Dr Martens, dan tidak memperhatikan fans dengan desainer pakaian mahal.



Pada 1980-an, label pakaian  yang terkait dengan casual terdiri dari: Ellesse,Pringle, Burberry, Fila, Stone Island, Umbro, CP Company, Fiorucci, Pepe,Benetton, Ralph Lauren, Henri Lloyd, Lyle & Scott, Ben Sherman, Fred Perry, Kappa dan SlazengerTren fashion sering berubah, dan subkultur kasual mencapai puncaknya pada akhir 1980-an.  




Pada pertengahan  1990-an, subculture casual mengalami kebangkitan, tetapi penekanan gaya telah berubah sedikit. Banyak penggemar sepak bola mengadopsi tampilan casual sebagai semacam seragam, mengidentifikasi mereka sebagai berbeda dari pendukung klub biasa. Merk pakaian terkenalnya adalah Stone Island,Aquascutum, Burberry, Lacoste, Prada, Façonnable, Hugo Boss, Maharishi,Mandarina Duck dan Dupe. Pada akhir 1990-an, banyak pendukung sepak bola mulai bergerak menjauh dari merk yang dianggap seragam, karena perhatian polisi bahwa merk ini menarik. Beberapa desainer juga menarik desain tertentu setelah desain mereka termasuk kedalam casual. 




 



Busana casual mengalami peningkatan popularitas di tahun 2000-an, seperti yang dilakukan musik Inggris seperti The Streets dan The Brothers Mitchell dengan menggunakan pakaian olahraga casual pada video musik mereka. Budaya casualtelah disorot oleh film dan program televisi seperti ID, The FirmThe Football Factorydan Green Street
di Indonesia pun mulai marak mengadopsi budaya yang lahir di Inggris tersebut. Sejauh ini yang saya tahu ada beberapa di klub Indonesia, diantaranya Jakarta Casual (JC) untuk Persija, Flower City Casuals (FCC) untuk Persib, MVMNT untuk Arema.
Berikut beberapa pict. untuk FCC.




Hands In The Air
FCC
FCC

Budaya jalan kaki menuju stadion juga diperlihatkan firm ini yang mengikuti kultur eropa khususnya di inggris ini, begitu juga dengan penggunaan jaket di Bandung memang cocok dari segi iklimnya  karena cukup sejuk. Menarik!


Persib

Persib

Persib
Daftar pustaka:
www.kaskus.com 
www.wikipedia.com
www.europeanultras.com
flowerscitycasuals.tumblr.com 
au.askmen.com
http://z6.invisionfree.com/UltrasTifosi/index.php?showtopic=4613&st=44